Ticker

6/recent/ticker-posts

Resensi Film "The Downfall"

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEhPY6n9X4-LwqPOW71qGm_IggmThdspP8b7eUqm3UvIUFhUxlMENMUL_ZnWI1DxwNX6rSfHeGiWIwl_-Ah5PbsWDZ33RrFj-juhBKRFNcQYh3IhAXyPC2gAQ2cQ8z_Dl1bogRlayRwdgOveuPGo8-NT56U9mivxGpGEp_9A51Z_t8x2YVGrhQO4fa04BchcyETKYP9yPOPJzdjZ=

DATA FILM
·         Judul Film: Downfall
·         Genre: Drama
·         Judul Asli: Der Untergang (Jerman)
·         Sutradara: Oliver Hirschbiegel
·         Produser: Bernd Eichinger

·         Penulis Skenario: Bernd Eichinger
·         Studio Produksi: Constantin Film Produktion
·         Distributor: Sony Pictures Home Entertainment
·         Negara: Jerman – Italia – Austria
·         Bahasa: Jerman – Russia
·         Durasi:  156 min / 178 min (versi extended)
·         Tahun Rilis: 16 September 2004 (Jerman)

DATA LAINNYA
·         Adaptasi dari: Buku
·         Judul:
·         Der Untergang (Joachim Fest)
·         Bis zur letzten Stunde (Traudl Junge)

PEMERAN UTAMA

·         Bruno Ganz sebagai Adolf Hitler
·         Ulrich Noethen sebagai SS Heinrich Himmler
·         Ulrich Matthes sebagai Joseph Goebbels
·         Corinna Harfouch sebagai Magda Goebbels
·         Alexandra Maria Lara sebagai Traudl Junge
·         Birgit Minichmayr sebagai Gerda Christian
·         Juliane Köhler sebagai Eva Braun

SINOPSIS
Film ini mengisahkan tentang akhir hidup Adolf Hittler, sang diktator Nazi yang mengguncang dunia dengan Perang Dunia Kedua. Pertengahan 1945, pasukan Nazi satu-persatu mengalami kekalahan di seluruh penjuru Eropa. Perlahan-lahan Nazi semakin terdesak sampai ke pusat kepemimpinan mereka di Berlin. Mencium bau kekalahan yang mulai mererbak, Hittler justru bersembunyi di sebuah bunker pribadi di bawah tanah kota Berlin.

Hittler yang mulai paranoid hanya memperbolehkan kalangan terdekatnya saja untuk ikut masuk ke dalam bunker. Joseph Goebbels, sang penasehat pribadi yang sangat fanatik terhadap Hittler, berikut istri dan anak-anaknya. Eva Braun, kekasih terakhir Hittler. Kemudian ada juga Traudl Junge, salah satu sekretaris pribadi Hittler. Dari sudut pandang Traudl Junge inilah film ini diceritakan.


Di dalam bunker, Hittler secara rutin masih mengadakan pertemuan dengan para petinggi militernya untuk mengetahui perkembangan perang. Di balik nalurinya yang mulai melihat kekalahan di depan mata, dia terus menyerukan perang pada jenderal-jenderalnya. Akan tetapi, ketika tentara Rusia mulai berhasil masuk ke Berlin, ketakutan Hittler mulai terasa dari sikapnya sehari-hari yang menunjukkan perubahan mental. Bagaimana akhir hidup dari sang tiran ternama ini? Bagaimana sikap Hittler menghadapi akhir hidupnya?


TRAILER

REVIEW
Film ini diangkat dari novel karangan Joachim Fest dengan judul Downfall, yang diambil dari catatan Traudl Junge yang merupakan salah satu saksi hidup dari kematian Hittler. Mengambil latar belakang sejarah, film ini sangat baik dalam menggambarkan detail suasana di balik dinding bunker pribadi Hittler. Karena menceritakan kisah sebenarnya, rasanya bukan spoiler kalau Kita sampaikan akhir cerita film ini dimana sang Fuhrer melakukan bunuh diri. Ironis, mengingat sebelumnya beliau ini berhasil lolos dari 42 usaha pembunuhan yang pernah dialami (lihat Valkyrie), ternyata pada akhirnya memang harus tangan Hittler sendiri yang mengakhiri hidupnya.

Dari segi cerita, background ceritanya sangat kuat. Pengembangan detailnya juga sangat baik, sehingga kita dapat menangkap suasana yang berusaha ditampilkan menjelang akhir kehidupan sang Fuhrer. Kita dapat merasakan bahwa bunker pribadi yang awalnya dibangun untuk memberi rasa aman, justru menimbulkan efek sebaliknya ketika orang-orang di dalamnya dapat merasakan ketakutan yang merebak menjelang kematian. Aspek psikologis dari masing-masing karakternya juga digambarkan dengan sangat baik, bagaimana sudut pandang masing-masing tokoh dalam menghadapi situasi dimana sudah tidak ada lagi harapan. Sudut pandang ceritanya juga mengambil sudut pandang orang ketiga yang juga ikut terlibat dalam peristiwa ini sehingga dapat memberi gambaran yang lebih baik dari reaksi psikologis tokoh-tokohnya.


Dari cerita ini kita juga dapat melihat sisi manusiawi Hittler yang dibalik kekerasan idealismenya, justru menjadi sangat ‘goyah’ menjelang kejatuhannya. Bagaimana sang Fuhrer yang sempat dianggap sebagai salah satu jenius militer justru tidak dapat berpikir dengan akal sehat. Bagaimana di balik ketangguhannya, justru dia membutuhkan sang kekasih Eva Braun untuk terus bersamanya menjelang kematian. Di ambang kejatuhannya Hittler justru memilih untuk mempertahankan harga diri dengan memilih jalan kematiannya sendiri, dan tidak mengizinkan tubuhnya untuk disentuh musuh-musuhnya.


Terlepas dari cast yang relatif asing buat Kita di Indonesia, masing-masing karakter diperankan dengan sangat baik. Bruno Ganz memerankan Hittler dengan sangat brilian. Dia berhasil menampilkan sosok yang tetap berwibawa dengan segala kejatuhannya. Kekurangan film ini menurut Kita adalah kurangnya ketegangan yang dirasakan. Perkembangan ceritanya cukup baik, tetapi alurnya terasa agak lambat. Apalagi dengan durasi yang cukup panjang, anda yang kurang menyukai film sejarah mungkin akan sedikit terasa mengantuk di tengah film. Tetapi jangan khawatir, kalau kita tertarik dengan sejarah, film ini menampilkan banyak hal lain yang bisa kita ambil.


Overall, film ini menawarkan sebuah cerita sejarah yang dikemas dengan sangat baik. Sayang sepertinya kalau anda sampai melewatkan film ini, karena bukan saja menghibur, film ini juga dapat menambah wawasan anda. Jadi selamat menonton dan nikmati filmnya..
 




Posting Komentar

0 Komentar